Semua Artikel
Kesenian
Jawa Barat
Lokasi : Jawa Barat
Masyarakat
Sunda memiliki cara hidup yang masih tradisional dalam menjalani
kehidupan sehari-hari. Cara hidup ini dapat terlihat dalam prilaku,
ekspresi, maupun kebiasaan dalam menjalani setiap detik hidup yang ada
di depan mata. Kearifan lokal inilah yang direkam dan menjadi inspirasi
dalam gerakan tari kamonesan, tari kreasi asal Jawa Barat.
Lokasi : Jawa Barat
Manusia
memiliki dua sisi yang selalu melekat dalam dirinya yakni baik dan
buruk. Sepanjang hidupnya, terkadang manusia harus menggunakan topeng
untuk menutupi identitasnya. Topeng atau yang biasa disebut kedok ini
akan terus melekat selama manusia menjalani kehidupannya. Dua sisi
kehidupan inilah yang menjadi inspirasi dari tari kedok ireng tarian
yang berasal dari Jawa Barat.
Lokasi : Jawa Barat
Tari
Wangsa Suta termasuk tari kelompok. Tari ini menampilkan sosok Wangsa
Suta sebagai pemimpin. Gerakan para penari Wangsa Suta terlihat seperti
memperlihatkan aneka bentuk formasi dalam peperangan. Dua penari di
depan membentuk formasi dan meloncat dengan rancak sambil berputar.
Gerakan-gerakan penari pada awal-awal tarian seperti sedang
menggambarkan keadaan akan bersiap perang.
Lokasi : Jawa Barat
Pumamasari
merupakan seorang putri Raja Pajajaran dari istri ketujuh yang dikenal
sebagai sosok pemberani yang berhasil mengalahkan Jaya Antea yang telah
memporak-porandakan kerajaan Pajajaran. Keberanian Pumamasari inilah
yang diangkat menjadi gerakan-gerakan dalam tari Purmamasari, sebuah
tarian yang memadukan gerakan-gerakan peperangan Pumamasari dan Jaya
Antea dengan iringan tetabuhan kendang dan gamelan yang energik sebagai
musik pengiringnya.
Lokasi : Jawa Barat
Tari
ini menggambarkan ekspresi kegembiraan para pemetik teh dikala pagi
menjelang. Raut wajah penuh keceriaan terpancar dari pekerja yang
bekerja dengan penuh semangat untuk menghidupi keluarganya. Inilah tari
panarat, tari yang menggambarkan keseharian para pekerja pemetik teh
yang bekerja memetik teh di kebun saat pagi tiba.
Semua Artikel
Kesenian
Jawa Barat
Lokasi : Jawa Barat
Ada
yang begitu berbeda saat menyaksikan tari yang satu ini. Pemandangan
bakul besar atau dalam bahasa Sunda disebut boboko, terlihat dalam
posisi terbalik berada di atas panggung dan tiba-tiba satu penari pria
keluar dari balik bakul. Dengan gaya seolah menjadi pemimpin, penari
pria ini berputar-putar di sekitar boboko. Tiba-tiba, enam orang anak
kecil keluar dari dalam boboko dan ikut menari bersama si penari pria.
Lokasi : Jawa Barat
Tari
iswara gandrung dibuka dengan para penari yang berbaris membelakangi
panggung. Sementara musik dan pesinden yang mengiringi tarian ini sudah
mulai mengiringi penari dengan nyanyian dalam syair berbahasa Sunda.
Warna hijau dari pakaian yang dikenakan para penari juga seperti
melambangkan warna kesukaan sang ratu lengkap dengan mahkota bunga
melati sebagai penutup di bagian kepala. Bunga melati ini juga konon
menjadi bunga kesukaan dari Nyi Roro Kidul.
Lokasi : Jawa Barat
Pakaian
serba hitam, mengikuti iringan lagu gamelan menjadi sebuah persembahan
penari di daerah Cirebon, Jawa Barat. Mengenakan celana sebatas lutut
dan penutup kepala atau yang disebut sobra sebagai hiasan yang melekat
di kepala. Topeng merah dengan kumis tebal memperlihatkan karakter yang
gagah juga berwibawa. Itulah kira-kira gambaran tari Topeng Temenggung,
sebuah tari yang menceritakan ksatria berjiwa arif juga budiman.
Lokasi : Jawa Barat
Jika
gamelan Jawa memiliki nada yang merdu dengan tempo yang lebih lambat
dan gamelan Bali cenderung rancak maka berbeda dengan gamelan Sunda.
Suara yang lebih mendayu-dayu dengan suara suling dan rebab terdengar
lebih mendominasi dari gamelan ini.
Lokasi : Jawa Barat
Gamelan
merupakan kesenian adiluhung yang dimiliki nusantara. Kesenian musik
intrumentalia ini tidak hanya berkembang pada masyarakat Jawa dan Bali
saja, melainkan juga pada masyarakat Sunda. Jika di Jawa suara gamelan
cenderung bertempo lambat, dan di bali lebih terdengar rancak dan
bertempo tinggi, lain halnya dengan pada masyarakat Sunda. Pada
masyarakat Sunda, suara gamelan cenderung mendayu-dayu dengan tambahan
beberapa alat musik khas Sunda, seperti rebab dan suling.
sumber by :http://www.indonesiakaya.com/kanal/artikel/kesenian/jawa-barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar